top of page

Short Story

Disini di kamar yang berukuran 3x4 dengan dinding berwarna cream dilapisi oleh banyak foto-foto masa laluku. Pagi ini terasa sangatlah beda, aku terbangun cukup pagi disaat embun-embun baru saja menerpa dedaunan dan ayam-ayam yang masih tertidur nyenyak. Aku terbangun di sebelah boneka teddy bear pemberian seseorang yang pernah ada di hidupku. Hari itu selalu ku ingat saat masa-masa SMA yang begitu indah kini telah hilang. Disaat pola pikirku yang masih penuh keraguan, disaat diri ini jauh dari keluarga, disaat hidup baruku harus dimulai.



Mata ini mulai terpejam kembali, namun tiba-tiba alarm yang berdering The Pretty Reckless-Blender yang berderung musik metal yang dapat menguncangkan dunia mimpiku ini berbunyi. "huh, sial ngagetin aja". Seketika aku terbangun dan mematikan musik mematikan itu. Hari ini sudah harus dimulai dengan aktifitas vital yang biasa harus aku kerjakan di hari senin.



Hari senin... ya mungkin bagi kebanyakan orang merupakan MONSTER DAY tapi bagiku hari senin adalah hari dimana aku masih bisa bersantai seperti hari libur, ya karena hari senin aku tidak ada kuliah. Kumulai hari ini dengan membuka jendela lebar-lebar sambil mencari mentari muncul. Kring!!Kring!! bunyi dentaman handphone yang membuat diriku penasaran ada pesan dari siapa. Hmm "Aku kangen, kamu kesini deh"-Beni. Hah orang itu lagi. Beni adalah seseorang yang pernah aku kenal namun sekarang tidak. Aku tersadar dia bukanlah orang yang harus aku kenal. Orang yang selama ini menjadi benalu dan harus aku tinggalkan.



Tok..tok..tok.. Kar...Kar

iya kenapa? (ku buka pintu)

ikut yuk (ajak meta)

kemana?

Ke kampus lah, ada music gigs gitu. ayolah

hmmm okey 

yaudah buru, udah mau ujan ni.



Sesampainya di kampus...







bottom of page